Ya Pendakian ini terasa berat, berat jika aku memikirkannya.
Langkahku sudah mulai terasa gontai, air dalam toplespun tinggal
beberapa tetes. Nafasku mulai sesak, tenaga ini sudah terkuras
habis....aku lemah! pendakian ini adalah pendakian paling berat dalam
hidupku.
Aku berfikir dalam kelemahanku ini, berfikir tentang perjalanan
hidupku selama ini, tentang makna hidupku, karyaku, dan tentang cerita
orang-orang disekelilingku.
Sekilas terfikirkan olehku pendakianku kali ini adalah pendakian yang
terakhir, yah....pendakian di puncak tertinggi di dunia inilah akan
berakhirnya hidupku.
Sejenak aku menghela nafas panjangku dan menyerahkan segalanya pada
Dia yang datang untuk mengadili....sedikit rasa takut kadang menyapaku
di dalam bawah sadarku.
Namun pengelihatanku yang gelap dalam alam bawah sadarku, aku
merasakan kehangatan yang menyentuhku, menyentuh bagian perutku dan
mulai menghangatkan bagian dadaku, ya....aku merasakannya!! Sentuhan ini
adalah sentuhan tangan, tangan yang lembut dan bijak, tangan yang mampu
memberikan kedamaian dan tenaga didalam tubuhku.
Sentuhan-sentuhan
lembut ini menyelamatkan aku dari kelemahanku, tenaga ini mulai pulih
untuk sekedar membuka mata. Sekali lagi aku bersyukur padaNya, ini
bukan pendakianku yang terakhir!
Perlahan aku membuka mataku setelah sekian waktu terpejam. Terlihat
cahaya api menyala di dalam tungku untuk menghangatkan aku, dan
disebelah penyangga tiang rumah ini terlihat topi koboi yang menyangkut
diatas tongkat ukir warna hitam, dalam rumah yang sempit ini, hanya ada
satu buah kursi, satu meja makan, dan satu tempat tidur yang ragaku
sedang terbaring lemah disini.
Mendadak
aku dikejutkan oleh pintu rumah yang berada disamping kiriku terbuka!
Terliha diluar rumah ini sedang ada badai es yang hebat, dan dalam badai
es itu munculah sesosok lelaki tua yang memakai jaket kuli tebal, sosok
yang penuh wibawa dengan jenggot yang putih menghiasinya. Lelaki itu
tanpa merasa kedinginan sedikitpun menghampiri dan menyapaku. Yang aku
herankan adalah lelaki tua ini hidup dan beraktifitas diatas puncak
tertinggi di dunia, yang orang biasa tidak akan mampu hidup dibawah -60
derajat.
Keherananku akan pria ini mendadak hilang setelah dia mmberikan aku secangkir kopi hangat.
Ya....pria ramah ini menyelamatkan aku dari badai es 4200 diatas
permukaan laut di pegunungan himalaya. Sungguh aku orang yang beruntung!
Beberapa hari setelah aku tinggal bersama pria ini, keadaanku sudah
pulih kembali, dan aku mulai mengenal pria ini lebih dekat, pria yang
memiliki banyak misteri ini adalah sosok pria yang lembut, pintar,
bijak, dan bernada suara yang berwibawa.
Dia bercerita tentang banyak kisah, bahkan ribuan kisah dia ceritakan
kepadaku. Dia bercerita tentang pelukis da vici yang katanya adalah
teman dekatnya, dan tentang napoleon yang kata dia adalah sebagai
penasehat bahkan yang lebih mengejutkanku dia bercerita tentang Yesus
akan Daud dan perjalananya.
Aku tertawa dalam hatiku, jikalau benar Da vici, Napoleon, dan Yesus
adalah orang-orang yang berada di dekatnya berarti berapakah usianya
saat ini? lebih dari 2000 tahunkah? mungkinkah manusia hidup selama
itu?
Ataukah
cerita-cerita yang Ia utarakan adalah kebohongan belaka? Namun jika aku
pikir, ini bukanlah saat yang tepat untuk berbohong padaku.
Namun jika semua cerita yang ia utarakan adalah benar, manusia macam apakah orang ini?
Ia mengakui bahwa ia hidup di jaman Yesus, saat itu usianya 26 tahun
saat mengikuti Yesus, dan Yesus adalah teman masa kecilnya. Yesus kecil
adalah Seorang anak yang nakal, namun memiliki jiwa pemimpin yang besar,
Yesus kecil adalah orang yang baik yang sering membagikan permen
miliknya kepada teman-temanya walaupun ia sendiri tidak mendapatkan
bagian permenya. Yesus kecilsuka berbagi walapun kadang kenakalanya
sering membuat warga jengkel padanya. Yah....Yesus kecil adalah anak
seorang tukang kayu, yang lucu dan menyenangkan, dan semua orang
menyukainya, sekali lagi ia katakan bahwa pria tua ini adalah sahabat
karib Yesus.
Sungguh menakjubkan pria tua ini....
Ia hidup hampir 2000 tahun lebih, karunia macam apakah ini?
Ia bilang bahwa ia mampu hidup selama ini adalah kehendak Yesus, dan
ia berkata bahwa ini bukanlah karunia! ini semacam peran atau bahkan
kutukan yang harus ia jalani.
Ia telah melakoni segala peran kehidupan manusia selama lebih dari
2000 tahun, dan ia juga bercerita bahwa ia pernah menikah dan memiliki
beberapa anak yang satu persatu meninggal mendahuluinya dan rasa sakit
kehilangan orang-orang yang dicintainyalah yang dia anggap sebagai suatu
kutukan!
Dia bercerita tentang kisah-kisah sejarah itu secara detail, dan ia juga mengenal seluruh lakon-lakonya.
Kini ia, ingin beristirahat, ya....dia lelah akan semua cerita-cerita
tentang manusia, tentang kebahagiaan sejenak dan tentang perihnya
kehilangan orang-orang yang dicintainya.
Kini
ia lari dan bersembunyi diatas puncak tertinggi di dunia, di Himalaya
inilah ia beristirahat, menjauh dari manusia, menjauh dari cerita-cerita
makhluk ciptaan Tuhan ini.
Ia
sudah lelah, dia akan hidup sendiri tanpa bantuan dari siapapun,
menyepi dan menunggu seorang akan keturunan Daud datang kembali ke dunia
ini.
Ya....dia akan terbebas dari bebanya saat ini sampai saat Dia (Yesus) datang menghakimi.
Tak
terasa aku sudah dua bulan bersama lelaki tua ini, dua bulan aku
merasa mengenal dunia, dua bulan pula aku belajar tentang hidup dari
dia, sampai saat aku merasa kuat untuk kembali turun dari puncak
Himalaya ini dan kembali mambaur dengan manusia-manusia dan menjalani
peranku di dunia ini.
Ya....seperti mimpi, perjalanan pendakian ke Himalaya ini, sampai saat
aku tersadar aku sudah kembali ke Indonesia dan menuliskan cerita ini,
malam ini 3 September 2011.
Ya.... bertemu dengan manusia berumur sekitar 2011 tahun adalah suatu pengalaman yang menakjubkan bagiku.
Menyimak dan membongkar rahasia-rahasia dunia adalah pengalaman yang
tidak terlupakan. Dan entah apa yang ia ceritakan kepadaku adalah
kebohongan atau tidak, setidaknya lelaki tua itu telah menyelamatkan aku
dari badai es di puncak Himalaya, dan cerita-cerita dia adalah sebagai
penghangat hatiku saat itu.
Dan taukah, bahwa lelaki tua yang aku temui adalah salah satu
korban yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic tahun 1912 silam.