Thursday, 18 October 2012

Aku dan Manusia Abadi

           
 Ya Pendakian ini terasa berat, berat jika aku memikirkannya. Langkahku sudah mulai terasa gontai, air dalam toplespun tinggal beberapa tetes. Nafasku mulai sesak, tenaga ini sudah terkuras habis....aku lemah! pendakian ini adalah pendakian paling berat dalam hidupku.
       Aku berfikir dalam kelemahanku ini, berfikir  tentang perjalanan hidupku selama ini, tentang makna hidupku, karyaku, dan tentang cerita orang-orang disekelilingku.
    Sekilas terfikirkan olehku pendakianku kali ini adalah pendakian yang terakhir, yah....pendakian di puncak tertinggi di dunia inilah akan berakhirnya hidupku.
       Sejenak aku menghela nafas panjangku dan menyerahkan segalanya pada Dia yang datang untuk mengadili....sedikit rasa takut kadang menyapaku di dalam bawah sadarku.
     Namun pengelihatanku yang gelap dalam alam bawah sadarku, aku merasakan kehangatan yang menyentuhku, menyentuh bagian perutku dan mulai menghangatkan bagian dadaku, ya....aku merasakannya!! Sentuhan ini adalah sentuhan tangan, tangan yang lembut dan bijak, tangan yang mampu memberikan kedamaian dan tenaga didalam tubuhku.
Sentuhan-sentuhan lembut ini menyelamatkan aku dari kelemahanku, tenaga ini mulai pulih untuk sekedar  membuka mata. Sekali lagi aku bersyukur padaNya, ini bukan pendakianku yang terakhir!
      Perlahan aku membuka mataku setelah sekian waktu  terpejam. Terlihat cahaya api menyala di dalam tungku untuk menghangatkan aku, dan disebelah penyangga tiang rumah ini terlihat topi koboi yang menyangkut diatas tongkat ukir warna hitam, dalam  rumah yang sempit ini, hanya ada satu buah kursi, satu meja makan, dan satu tempat tidur yang ragaku sedang terbaring lemah disini.
Mendadak aku dikejutkan oleh pintu rumah yang berada disamping kiriku terbuka! Terliha diluar rumah ini sedang ada badai es yang hebat, dan dalam badai es itu munculah sesosok lelaki tua yang memakai jaket kuli tebal, sosok yang penuh wibawa dengan jenggot yang putih menghiasinya. Lelaki itu tanpa merasa kedinginan sedikitpun menghampiri dan menyapaku. Yang aku herankan adalah lelaki tua ini hidup dan beraktifitas diatas puncak tertinggi di dunia, yang orang biasa tidak akan mampu hidup dibawah -60 derajat.
Keherananku akan pria ini mendadak hilang setelah dia mmberikan aku secangkir kopi hangat.
      Ya....pria ramah ini menyelamatkan aku dari badai es 4200 diatas permukaan laut di pegunungan himalaya. Sungguh aku orang yang beruntung!
       Beberapa hari setelah aku tinggal bersama pria ini, keadaanku sudah pulih kembali, dan aku mulai mengenal pria ini lebih dekat, pria yang memiliki banyak misteri ini adalah sosok pria yang lembut, pintar, bijak, dan bernada suara yang berwibawa.
    Dia bercerita tentang banyak kisah, bahkan ribuan kisah dia ceritakan kepadaku. Dia bercerita tentang pelukis da vici yang katanya adalah teman dekatnya, dan tentang napoleon yang kata dia adalah sebagai penasehat bahkan yang lebih mengejutkanku dia bercerita tentang Yesus akan Daud dan perjalananya.
      Aku tertawa dalam hatiku, jikalau benar Da vici, Napoleon, dan Yesus adalah orang-orang yang berada di dekatnya berarti berapakah usianya saat ini? lebih dari 2000 tahunkah? mungkinkah manusia hidup selama  itu?
Ataukah cerita-cerita yang Ia utarakan adalah kebohongan belaka? Namun jika aku pikir, ini bukanlah saat yang tepat untuk berbohong padaku.
     Namun jika semua cerita yang ia utarakan adalah benar, manusia macam apakah orang ini?
    Ia mengakui bahwa ia hidup di jaman Yesus, saat itu usianya 26 tahun saat mengikuti Yesus, dan Yesus adalah teman masa kecilnya. Yesus kecil adalah Seorang anak yang nakal, namun memiliki jiwa pemimpin yang besar, Yesus kecil adalah orang yang  baik yang sering membagikan permen miliknya kepada teman-temanya walaupun ia sendiri tidak mendapatkan bagian permenya. Yesus kecilsuka berbagi walapun kadang kenakalanya sering membuat warga jengkel padanya. Yah....Yesus kecil adalah anak seorang tukang kayu, yang lucu dan menyenangkan, dan semua orang menyukainya, sekali lagi ia  katakan bahwa pria tua ini adalah sahabat karib Yesus.
      Sungguh menakjubkan pria tua ini....
      Ia hidup hampir 2000 tahun lebih, karunia macam apakah ini?
     Ia bilang bahwa ia mampu hidup selama ini adalah kehendak Yesus, dan ia berkata bahwa ini bukanlah karunia! ini semacam peran atau bahkan kutukan yang harus ia jalani.
    Ia telah melakoni segala peran kehidupan manusia selama lebih dari 2000 tahun, dan ia juga bercerita bahwa ia pernah menikah dan memiliki beberapa anak yang satu persatu meninggal mendahuluinya dan rasa sakit kehilangan orang-orang yang dicintainyalah yang dia anggap sebagai suatu kutukan!
    Dia bercerita tentang kisah-kisah sejarah itu secara detail, dan ia juga mengenal seluruh lakon-lakonya.
     Kini ia, ingin beristirahat, ya....dia lelah akan semua cerita-cerita tentang manusia, tentang kebahagiaan sejenak dan tentang perihnya kehilangan orang-orang yang dicintainya.
Kini ia lari dan  bersembunyi diatas puncak tertinggi di dunia, di Himalaya inilah ia beristirahat, menjauh dari manusia, menjauh dari cerita-cerita makhluk ciptaan Tuhan ini.
Ia sudah lelah, dia akan hidup sendiri tanpa bantuan dari siapapun, menyepi dan menunggu seorang akan keturunan Daud datang kembali ke dunia ini.
      Ya....dia akan terbebas dari bebanya saat ini sampai saat Dia (Yesus) datang menghakimi.
Tak terasa  aku sudah dua bulan bersama lelaki tua ini, dua bulan aku merasa mengenal dunia, dua bulan pula aku belajar tentang hidup dari dia, sampai saat aku merasa kuat untuk kembali turun dari puncak Himalaya ini dan kembali mambaur dengan manusia-manusia dan menjalani peranku di dunia ini.
    Ya....seperti mimpi, perjalanan pendakian ke Himalaya ini, sampai saat aku tersadar aku sudah kembali ke Indonesia dan menuliskan cerita ini, malam ini 3 September 2011.
Ya.... bertemu dengan manusia berumur sekitar 2011 tahun adalah suatu pengalaman yang menakjubkan bagiku.
   Menyimak dan membongkar rahasia-rahasia dunia adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Dan entah apa yang ia ceritakan kepadaku adalah kebohongan atau tidak, setidaknya lelaki tua itu telah menyelamatkan aku dari badai es di puncak Himalaya, dan cerita-cerita dia adalah sebagai penghangat hatiku saat itu.
       Dan taukah, bahwa lelaki tua yang aku temui adalah salah satu korban yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic tahun 1912 silam.

No comments:

Post a Comment